Kaum ‘Ad dan Ubar
“Atlantis di Padang Pasir”
(Isna uswatun Kh -10/305484/TK/37532)
Adapun kaum 'Ad maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun kaun Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong(lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal diantara mereka. (QS. Al-Haaqqah: 6-8)
Kaum lain yang dihancurkan dan disebutkan dalam berbagai surat dalam Al Qur'an adalah kaum 'Ad yang disebutkan setelah kaum Nuh. Nabi Hud yang diutus untuk kaum 'Ad memerintahkan kepada kaumnya , sebagaimana yang telah dikerjakan oleh para nabi, untuk beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dan mematuhinya ( Hud) sebagai Nabi pada waktu itu. Orang-orang menanggapinya dengan rasa permusuhan terhadap Hud. Mereka menuduhnya sebagai orang yang kurangajar, penuh dengan kebohongan dan berusaha untuh mengubah sistem yang telah berlangsung sejak para pendahulu mereka.
Dalam Surat Hud ayat 50-60 semua hal yang terjadi antara Hud dengan kaumnya diceritakan secara detail.
Surat lain yang menyebutkan tentang kaum 'Ad adalah surat Asy- Syu'araa ayat 123-140. Dalam surat ini ditekankan sifat-sifat dari kaum 'Ad. Menurut surat ini kaum 'Ad adalah "orang-orang yang membangun tanda-tanda/monumen disetiap tempat yang tinggi" pan para anggota sukunya "membangun gedung-gedung yang indah dengan harapan mereka akan hidup didalamnya (selamanya)". Disamping itu, mereka mengerjakan kerusakan/kejahatan dan berkelakuan brutal. Ketika Hud memperingatkan kaumnya, mereka mengomentari kata-katanya sebagai "kebiasaan kuno". Mereka sangat yakin bahwa tidak ada hal yang akan terjadi terhadap mereka;
Kaumnya yang menunjukan permusuhan kepada Hud dan memberontak/melawan Allah, nyata-nyata dibinasakan. Badai pasir yang mengerikan membinasakan kaum 'Ad sebagaimana mereka "tidak pernah mengira".
Temuan Arkeologis Kota Iran
Pada permulaan tahun 1990 muncul keterangan pers dari beberapa Koran terkemuka di sunia yang mengemukakan;"Kota di Arabia Yang banyak diceritakan dalam sejarah Ditemukan", "Kota Legenda di Arab Ditemukan", "Ubar, Atlantis di padang pasir". Apa yang membuat temuan arkeologis ini membangkitkan minat adalah kenyataan bahwa kota ini yang juga disebut dalam Al Qur'an, sejak dahulu hingga saat ini banyak orang yang beranggapan bahwa kaum 'Ad sebagaimana diceritakan dalam Al Qur'an hanyalah sebuah legenda atau lokasi dimana 'Ad berada tidak akan pernah ditemukan, mereka tidak dapat menyembunyikan keheranannya atas penemuan ini. Penemuan kota ini yang hanya disebutkan dalam dongeng lisan Suku Badui, membangkitkan minat dan rasa keingintahuan yang besar.1
Sisa-sisa dari kota Ubar, tempat tinggal kaum ‘Ad,
ditemukan di suatu tempat dekat tanjung Oman
Nicholas Clapp, seorang arkeolog amatir yang menemukan kota legendaries yang disebutkan dalam Al Qur'an . Sebagai seorang Arabophile dan pencipta sebuah film dokumenter yang terpilih, Clapp telah menjumpai suku yang sangat menarik selama penelitiannya tentang sejarah Arabia. Buku ini berjudul "Arabia Felix" yang ditulis oleh seorang penulis Ingris bernama Bertram Thomas pada tahun 1932. Arabia Felix adalah sebuah roman yang menunjukkan tempat-tempat bagian selatan semenanjung Arabia dimana saat ini termasuk daerah Yaman dan sebagai besar Oman. Bangsa Yunani menyebut daerah ini "Eudaimon Arabia". Sarjana Arab abad pertengahan menyebutnya sebagai "Al-Yaman as-Saida" 2.
Semua penamaan tersebut berarti "Arabia yang Beruntung", karena orang-orang yang hidup didaerah tersebut dimasa lalu dikenal sebagai orang-orang yang paling beruntung pada jamannya. Apakah yang menjadi alasan bagi sebuah penunjukan seperti itu?.
Keberuntungan mereka adalah berkaitan dengan letak mereka yang strategis -bertindak selaku perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dengan tempat-tempat di sebelah Utara semenanjung Arab. Di samping itu orang-orang yang berdiam di daerah ini menghasilkan dan mendistribusikan "frankincense" sebuah aroma wangi-wangian dari getah/damar sejenis pohon langka yang menjadi barang yang sangat penting dalam masyarakat kuno, tanaman ini digunakan sebagai dupa (asap wangi) dalam bebagai acara religi/keagamaan. Pada sat itu, tanaman tesebut setidaknya sama berharganya seperti emas.
Banyak karya seni dan monumen ari sebuah peadaban yang tingi yang didirikan di Ubar
sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an. Saat ini, hanyalah peningggalan-peninggalan seperti diatas yang tersisa
Seorang peneliti Inggris Thomas menyebutnya sebagai suku yang "beruntung", Ia dengan panjang lebar mengakui bahwa telah menemukan jejak bekas-bekas dari sebuah kota kuno yang dibangun oleh salah satu suku ini. 3Kota ini dikenal dengan sebutan "Ubar" oleh suku Badui. Di dalam sebuah perjalanan yag dilakukan di daerah tersebut oleh suku Badui yang hidup di padang pasir telah menunjukan sebuah jalur usang dan menyataka bahwa jejak-jejak ini menuju ke arah kota kuno Ubar. Thomas yang menunjukkan keinginan besar dalam hal ini meninggal sebelum mampu menuntaskan penelitiannya.
Clapp yang mempelajari apa yang ditulis oleh Thomas sang peneliti Ingris, diyakinkan akan keberadaan kota yang hilang tersebut sebagaimana disebutkan dalam buku tersebut. Tanpa membuang waktu, Ia memulai penelitiannya.
Clapp mencoba dengan dua jalan untuk membuktikan keberadaan Ubar. Peertama, Ia menemukan bahwa jalan-jalan yang dikatakan oleh suku Badui benar-benar ada. Ia meminta kepada NASA (Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) untuk menyediakan foto/citra satelit dari daerah tersebut. Setelah melalui perjuangan yang panjang, Ia berhasil membujuk pihak yang berwenang untuk memotret daerah tersebut.4
Clap melanjutkan mempelajari naskah dan peta-peta kuno di perpustakan Huntington di California. Tujuannya adalah untuk menemukan peta dari daeah tesebut. Setelah melalui penelitian singkat, ia menemukan peta tersebut. Apa yng ditemukannya adalah sebuah peta yang digambar oleh Ptolomeus seorag ahli Geografi Yunani Mesir dari tahun 200 M. Dalam peta ini ditunjukan letak dari kota tua yang ditemukan di daeah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut.
Penggalian yang dilakukan di Ubar
Sementara itu. Ia menerima kabar bahwa gambar-gambar satelit yang diinginkannya telah diambil oleh NASA. Dalam gambar tersebut, bebeapa jejak kafilah menjadi nampak yang hal tersebut sulit untuk dikenali dengan menggunakan mata telanjang, namun hanya bisa dilihat sebagai satu kesatuan dari luar angkasa. Setelah membandingkan gambar-gambar dari satelit dengan peta tua yang ada ditangannya, akhirnya Clapp mencapai kesimpulan yang ia cari ; jejak-jejak dalam peta tua berhubungan dengan jejak-jejak dalam gambar yag diambil dengan satelit. Tujuan akhir dari jejak-jejak ini adalah tempat peninggalan sejarah yang luas yang ditengarai dadulunya merupakan sebuah kota.
Akhirnya lokasi kota legendaris yang menjadi subyek cerita-cerita lisan suku Badui diketemukan. Tidak berapa lama kemudian penggalian dimulai dan peninggalan dari sebuah kota mulai diangkat dari bawah gurun pasir. Demikianlah kota yang hilang sebagaimana disebutkan sebagai " Atlantis dari padang pasir, Ubar ".
Apakah hal tersebut membuktikan bahwa kota ini sebagai kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al Qur'an ?.
Lokasi koa 'Ad yang ditemukan berdasarkan foto yang diambil dari pesawat ulang alik.
Dalam foto terlihat, tanda panah adalah tempat dimana jejak-jejak kafilah bertemu,
dan mengarah ke Ubar
Saat itu juga reruntuhan-reruntuhan mulai dilakukan penggalian, ditengarai bahwa reruntuhan dari kota tersebut berupa pilar-pilar milik kaum 'Ad dan Iram seperti disebutkan dalam Al Qur'an, karena di berbagai susunan yang digali adalah menara yang merujuk/dihubungkan dengan yang ada dalam Al Qur'an. Dr. Zarins seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan bahwa selama menara-menara itu dianggap sebagai unsur yang menunjukkan ke-khas-an kota 'Ubar, dan selama Iram disebutkan mempunyai menara-menara atau tiang-tiang, maka, sejauh ini, itu merupakan bukti terkuat bahwa peningalan sejarah yang mereka gali adalah Iram, kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al Qur'an:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.( QS AL Fajr: 6-8).
CATATAN
|
Sumber : bangsamusnah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar