Oleh: Siti Rahmi Pratiwi (10/301923/TK/37024)
Jika kita terus mempelajari
fakta-fakta yang diberitakan dalam Al-Qur'an mengenai pembentukan manusia,
sekali lagi kita akan menjumpai keajaiban ilmiah yang sungguh penting.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel
telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal
sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak
dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu
saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan
tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia
melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan
carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat
penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
Di sini, pada bagian ini, satu
keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang
tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “alaq” dalam Al Qur'an:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah).
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, 96:1-3)
Arti kata “alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada
suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah
yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot
yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al
Qur'an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar