LEBAH MADU BETINA

 Oleh Miranty Noor Sulistyawati (10/301580/TK/37056)

Artinya :

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”   (QS. An-Nahl (16) : 68-69)

Dalam koloni lebah madu di mana masing-masing lebah diberi tugas tertentu, kecuali lebah madu jantan. Pejantan tidak memberikan kontribusi pada pertahanan atau membersihkan sarang, untuk mengumpulkan makanan, atau membuat sarang lebah dari dan madu. Satu-satunya tugas lebah jantan di sarang adalah untuk membuahi ratu lebah. Selain organ reproduksi, lebah madu jantan memiliki hampir tidak memiliki bagian yang dimiliki oleh lebah lain dan karena itu tidak mungkin bagi mereka untuk melakukan apa pun selain membuahi sang ratu.

Lebah pekerja membawa seluruh beban koloni. Meskipun mereka betina seperti ratu, indung telur mereka tidak memiliki kedewasaan. Hal ini membuat mereka steril. Mereka memiliki beberapa tugas, yaitu : membersihkan sarang, menjaga larva dan lebah muda, mencari makan untuk ratu lebah dan laki-laki, menghasilkan madu, membangun dan memperbaiki sarang lebah, menjaga pintu masuk sarang, mengumpulkan persediaan seperti nektar, serbuk sari, air dan resin, dan menyimpannya di sarang.

Dalam bahasa Arab, ada dua penggunaan yang berbeda dari kata kerja. Melalui penggunaan kata kerja untuk menentukan apakah subjek adalah perempuan atau laki-laki. Sebagai contoh fakta, kata kerja yang digunakan untuk lebah madu dalam ayat-ayat Al-Qur’an yaitu kata kerja untuk wanita. Melalui hal ini, Al-Qur'an menunjukkan bahwa lebah madu betina yang bekerja dalam pembuatan madu.

Kita tidak boleh lupa bahwa mengenai lebah madu ini tidak mungkin diketahui pada faktanya di zaman Nabi Muhammad saw. Namun, Allah telah memberikan fakta ini dan menunjukkan kepada kita keajaiban lainnya dari Al Qur'an.

Diterjemahkan dari  www.miraclesofthequran.com

Referensi : www.quran.com