Oleh: Winda Kurniawati (10/298219/TK/36652)
Lebah madu menunjukkan kombinasi
sifat-sifat individu dan kerjasama sosial yang tak tertandingi dalam kerajaan
hewan. Sekilas kita terpesona tentang lebah madu membuat sarangnya.
Infrastruktur sarang, sisir yang sempurna dan fungsional, terdiri dari lilin
lebah yang dibangun menjadi serangkaian pengulangan sel heksagonal yang hampir
sempurna.
Gambar 1. Lebah dan Sarangnya
Pada tingkat individu, lebah madu
tidak satu tapi tiga jenis anggota koloni yaitu ratu, lebah jantan dan pekerja.
Masing-masing lebah madu dengan spesialisasi mereka sendiri. Produk sarang
penting bagi sistem pertanian modern. Tidak hanya lebah madu memberikan kita
madu, lilin, propolis, royal jelly dan serbuk sari tetapi mereka juga
menyerbuki sebagian yang baik dari tanaman kita, termasuk tanaman pertanian
seperti beragam pohon buah-buahan, minyak sayur, buah kecil dan tanaman pakan
ternak.
Madu merupakan cairan kental yang
luar biasa, yang disiapkan oleh lebah dari saripati berbagai tanaman. Madu telah
menempati tempat yang menonjol dalam obat-obatan tradisional sepanjang sejarah
dunia. Orang-orang Mesir kuno, Assyria, Cina, Yunani dan Romawi menggunakan
madu untuk luka dan penyakit usus.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.” (QS. An-Nahl, 16:68)
فِىإِنَّلِّلنَّاسِ شِفَآءٌ فِيهِ ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ
يَتَفَكَّرُونَ لِّقَوْمٍ لَءَايَةً ذَٰلِكَ
"kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16: 69)
Hal ini dipertegas lagi oleh Rasul saw terhadap khasiat madu sebagai obat berikut ini:
“Dari Aisyah ra, Nabi saw, amat gemar pada makanan yang manis-manis dan madu (HR Bukhari)
“Dari Abu Sa’id ra: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasullulah saw dan berkata: “Saudara saya sakit perut”. Rasul menjawab: “Beri ia madu!”. Hal ini dilakukan orang itu sampai tiga kali bolak balik menanyakan kepada Rasul saw, jawabannyapun tetap madu dan madu (HR Bukhari)
Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan ilmiah mulai muncul mengkonfirmasikan efek menguntungkan dari madu pada kondisi medis tertentu. Efek tersebut adalah:
Gambar 2. Madu
- Madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri an jamur. Karena madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, patogen tertentu, serta fungi atau jamur, semisal Candida albicans. Dengan konsentrasi 30-50 %, madu mampu memperlihatkan khasiatnya sebagai antibiotik konvensional untuk infeksi saluran kencing.
- Madu digunakan sebagai anti mencret. Dengan konsentrasi hingga 40 %, madu memberikan efek bakterial yang akan menghambat laju sejumlah bakteri yang menyebabkan mencret serta disentri, seperti Salmonella, Shigella, enteropatogenik E coli, dan Vibrio cholera. Dalam sebuah studi, madu dengan cairan rehidrasi oral mampu mengurangi durasi bakteri baik pada anak-anak maupun bayi yang menderita mencret.
- Madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory (luka bakar). Madu memiliki arti penting dalam menyembuhkan luka bakar, infeksi bekas operasi.
- Madu dapat digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran. Madu yang diandalkan sebagai obat batuk ini terkait dengan kemampuannya untuk mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan.
- Madu sebagai sumber nutrisi. Madu yang tak terkontaminasi sangat sehat, makanan yang alami, dan mengandung banyak energi. Karena mengandung karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin. Satu sendok madu mengandung 60 kalori, serta mengandung 11 gram karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1 mg vitamin C.
Meski madu
tersedia secara luas di sebagian besar masyarakat, namun potensi medis tetap
terlalu kurang dimanfaatkan. Modus kerjanya tetap tidak sepenuhnya dipahami dan
sifat penyembuhan madu dalam situasi klinis dan laboratorium memerlukan
evaluasi lebih lanjut. Keajaiban madu telah diungkapkan dalam dalam Al Quran maupun sunah secara indah, lebih 14 abad lalu. Penjelasan kedua rujukan suci mengenai madu ini, juga telah merambah dunia sains modern yang telah menerima dan melakukan penelahaan lebih mendalam atas penggunaan madu. Al Quran memang bukan sekadar tuntunan hidup, tapi juga sumber ilmu pengetahuan.Al Quran memang bukan sekadar tuntunan hidup, tapi juga sumber ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar