Oleh : Nimas Hayu M.A (10/300870/TK/36676)
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu
malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan,” [Qs. Ar-rum:23]
RUPANYA untuk me-refreshotak, ketika ia merasa lelah di siang hari
akibat akumulasi informasi yang sampai sehingga kinerja menjadi kurang efisien,
maka sebetulnya memerlukan rehat sejenak, yakni dengan tidur sejenak.
Rehat ini bagi otak merupakan penyusunan kembali informasi
dan pengorganisasian gelombang-gelombang sel dan memantapkan informasi yang
diperoleh di siang hari.
Oleh karena itu, para ilmuwan menegaskan pentingnya tidur
malam hari atau tidur sebentar siang hari dan bahwa pemberian rehat kepada otak
ini akan memperkuat memori. Mereka menemukan bahwa orang yang biasa tidur
sebentar di siang hari, kinerja ilmiahnya mereka lebih baik, dan kemampuan
mengingat sesuatunya akan lebih cepat..
Sebuah tim peneliti dari Universitas Lubeck, Jerman ,
melakukan tes diagnostik pada 52 sukarelawan. Para sukarelawan diminta untuk
tidur dalam rentang waktu tertentu, tanpa membedakan waktu siang atau malam.
Dan hasilnya, kondisi mereka sama dan tidak berbeda.
Dan hasilnya ternyata tidur singkat di ‘siang hari’, sama
pentingnya dengan tidur di malam hari. Para peneliti mengatakan tidur siang
hari sebentar—yang disebut dalam Islam dengan istilah qailullah itu sangat
berguna, sama seperti tidur di malam hari. Mereka mengatakan, bahwa dari
perspektif perbaikan sikap dan perilaku, tidur siang berguna, sama sebagaimana
tidur malam, terkait dengan fungsi kognitif seseorang.
Diingatkan kembali terhadap apa yang disampaikan Al
Quranul Karim, untuk tidur di malam dan siang hari. Bahkan tidur siang sebentar
itu tidak kalah pentingnya sebagaimana tidur malam.
Studi menunjukkan bahwa fokus otak seseorang ada pada
tahap minimum ketika ia baru saja bangun tidur. Dibutuhkan waktu antara 15-30
menit untuk dapat mengembalikan kemampuan pikiran. Oleh karena itu, peneliti
menyarankan agar seseorang segera setelah bangun tidur melakukan beberapa
latihan ringan untuk memulihkan aktivitas otak.
Para
peneliti memperingatkan dokter yang berjaga malam, juga petugas pemadam
kebakaran dan pekerja dimalam hari yang pekerjaannya membutuhkan pengambilan
keputusan penting setelah bangun. Disarankan mereka untuk tidak mengambil
keputusan atau tidak mengambil tindakan apapun sampai setelah seperempat jam
setelah bangun tidur.
Inilah
Sebabnya Allah subhanahu wata’ala berfirman :
“Allah
memegang jiwa (seseorang) pada saat kematiannya dan jiwa (seseorang) yang belum
mati ketika ia tidur, maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum
yang berpikir.”(Qs. Az-Zumar:42).
Ayat ini
menjelaskan tentang pentingnya tidur dan kaitan antara tidur dengan mati.
Karena itu kita, dengan berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala sebelum tidur
dan setelah bangun dari tidur. Bercermin pada apa yang dilakukan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ini adalah tanda keajaiban Al-Qur’an sebagai kitab yang
diturunkan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Karena informasi ini baru bagi para
Ilmuwan, bahkan mereka tidak tahu pentingnya tidur siang kecuali di abad ke dua
puluh satu. Sedangkan Al Quran telah menekankan pentingnya tidur malam dan
siang, sebagai suatu keajaiban dan tanda kekuasaan Allah, sejak empat belas
abad lalu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar