Oleh : Novi Aristia
(10/301288/TK/36904)
Kaum Saba adalah satu diantara empat peradaban besar yang
hidup Arabia Selatan. Kaum ini diperkirakan hidup sekitar sekitar 1000-750 SM
dan hancur sekitar 550 M setelah melalui penyerangan selama dua abad dari
Persia dan Arab.
Masa keberadaan dari peradaban Saba menjadi pokok
pembiacaran dari banyak diskusi. Kaum Saba mulai mencatat kegiatan
pemerintahannya sekitar 600 SM, Inilah sebabnya tidak terdapat catatan tentang
mereka sebelum tahun tersebut.
Sumber-sumber sejarah yang menceritakan tentang Saba biasanya
mengatakan bahwa Saba memiliki sebuah kebudayaan seperti Phoenician, khususnya
terlibat dalam kegiatan perdagangan. Menurut sumber ini, kaum Saba memiliki dan
mengatur sejumlah jalur perdagangan yang melintasi Arabia selatan.
Kaum Saba telah dikenal sebagai orang-orang yang beradab
dalam sejarah. Dalam prasasti para penguasa Saba, terdapat kata-kata seperti ;
"mengembalikan", "mempersembahkan', dan "membangun" seringkali
digunakan. Bendungan Ma'rib yang merupakan salah satu monumen terpenting dari
kaum ini, adalah merupakan indikasi penting yang menunjukkan tingkatan
teknologi yang telah diraih oleh kaum Saba. Namun hal ini tidak berarti bahwa
angkatan bersenjata Saba adalah lemah. Bala tentara Saba adalah salah satu
faktor terpenting yang memberikan sumbangan terhadap kelangsungan dan ketahanan
kebudayaan mereka dalam jangka waktu yang lama tanpa keruntuhan.
Negara Saba memiliki tentara yang paling kuat di kawasan
tersebut. Negara mampu melakukan politik ekspansi (meluaskan wilayah) berkat
angkatan bersenjatanya. Negra Saba telah menaklukkan wilayah-wilayah dari
negara Qataban Lama yang memiliki tanah yang luas di benua Afrika. Selama abad 24
SM dalam ekspedisi ke Magrib, angkatan bersenjata Saba mengalahkan dengan telak
angkaan bersenjata Marcus Aelius Gallus, seorang Gubernur di Mesir dari
Kekaisaran Romawi yang sesungguhnya merupakan negara yang terkuat pada saat
itu. Saba dapatlah digambarkan sebagai sebuah negara yang menerapkan kebijakan
yang moderat, namun mereka tidak akan ragu-ragu untuk menggunakan kekuatan
bersenjata jika memang diperlukan. Dengan keunggulan kebudayaan dan militer,
negara Saba merupakan salah satu "super power" di daerah tersebut
kala itu.
Kekuatan angkatan bersenjata Saba yang sangat hebat juga
disebutkan di dalam Al Qur'an. Sebuah ungkapan dari komandan tentara Saba yang
diceritakan dalam Al Qur'an menunjukkan rasa prcaya diri yang sangat besar yang
dimiliki oleh tentara Saba. Sang Komandan berkata kepada sang ratu penguasa
Saba ;
"Kita adalah
orang-orang yang memiliki kekuaan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (
dalam peperangan), dan keputusan berada ditanganmu; maka pertimbangkanlah apa
yang akan kamu perintahkan". ( QS an Naml 33).
Ibukota dari Saba dalah Ma'rib yang sangat makmur, berkat
letak geografisnya yang sangat menguntungkan. Ibukota ini sangat dekat dengan
Sungai Adhanah. Titik dimana sungai bertemu Jabal Balaq sangatlah tepat untuk
membangun sebuah bendungan. Dengan memanfaatkan keadaan alam ini, kaum Saba
membangun sebuah bendungan di tempat dimana peradaban mereka pertama kali
berdiri, dan sistem pengairan merekapun dimulai. Mereka benar-benarr mencapai
tingkat kemakmuran yang sangat tinggi. Ibukotanya yaitu Ma'rib, adalah salah
satu kota termodern saat itu.
Ketinggian dari bendungan di Ma'rib mencapai 16 meter, lebar
60 meter dengan panjang 620 meter. Berdasarkan perhitungan, total wilayah yang
dapat diari oleh bendungan ini adalah 9.600 hektar, dengan 5.300 hektar
termasuk dataran bagian selatan bendungan dan sisanya termasuk dataran sebelah
barat seluas 4.300 hektar (pen). Dua dataran ini dihubungkan sebagai "
Ma'rib dan dua dataran tanah " dalam prasasti Saba.3 Ungkapan dalam Al
Qur'an yang menyebutkan " dua buah kebun disisi kiri dan kanan
"menunjukkan akan kebun yang mengesankan dan kebun angur di kedua lembah
ini. Berkat bendungan ini dan system pengairan tersebut maka daerah ini sangnat
terkenal memiliki pengairan yang terbaik dan kawasan paling subur di Yaman.
Bendungan ini diperbaiki secara besar-besaran selama abad 5
dan 6 M. Namun demikian, perbaikan yang dilakukan ini ternyata tidak mampu
memcegah keruntuhan bendungan ini tahun 542 AD. Runtuhnya bendungan tersebut
mengakibatkan "banjir besar Arim" yang disebutkan dalam Al Qur'an
serta mengakibatkan kerusakan yang sangat hebat. Kebun-kebun anggur, kebun dan
ladang-ladang pertanian dari kaum Saba yang telah mereka panen selama ratusan
tahun benar-benar dihancurkan secara menyeluruh. Dan kaum Saba pun segera
mengalami masa resesi yang terjadi setelah hancurnya bendungan tersebut. Negeri
Saba berakhir dalam waktu tersebut yang dimulai dengan hancurnya bendungan
The Ma'rib Dam (ditunjukkan pada gambar di atas dan ke samping) adalah salah satu karya besar dari orang-orang Saba. Bendungan runtuh dalam banjir Arim, disebutkan dalam Al Qur'an, dan negara Sabaean melemah ekonomis dan akhirnya runtuh.
Banjir Arim yang Dikirimkan Untuk Negeri Saba
Ketika kita mempelajari Al Qur'an serta membandingkannya
dengan catatan sejarah tersebut diatas, maka kita akan melhat kesamaan yang
sangat mendasar dalam hal ini. Temuan arkeologis dan juga catatan sejarah
membenarkan apa yang dicatat dalam Al Qur'an. Sebagaimana disebutkan alam ayat
berikut, kaum ini yang tidak mendengarkan peringatan dari Nabi mereka dan yang
menolak atas kepercayaan tersebut, akhirnya mereka dihukum dengan banjir bah
yang mengerikan. Banjir ini disebutkan dalam Al Qur'an dalam ayat-ayat sebagai
berikut :
Sesungguhnya bagi
kaum Saba' ada tanda (kekuasan Allah) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah
kebun di sebelah kanan dan kiri (kepada mereka dikatakan): " Makanlah
olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang
Maha Pengampun". Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada
mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun-kebun mereka dengan dua
kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit
dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena
kekafiran mereka. Dan kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu),
melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. ( QS Saba' 15-17).
Sebagaimana ditekankan dalam ayat-ayat diatas, kaum Saba
yang hidup di suatu daerah yang ditandai dengan keindahan yang luar biasa,
kebun-kebun anggur yang subur. Terletak di jalur perdagangan, negeri Saba
memiliki standar kehidupan yang tinggi dan menjadi salah satu kota yang
terkenal di masa itu. Karena mereka mengaku bahwa semua kekayaan adalah milik
mereka, maka merekapun kehilangan semua yang mereka miliki.
Di dalam Al Qur'an, hukuman yang dikirmkan kepada kaum Saba
dinamakan "Sail al-Arim" yang berarti "banjir Arim". Ungkapan
" Sail al-Arim" menggambarkan sebuah banjir yang datang bersamaan
dengan runtuhnya bendungan ini. Sehingga ungkapan sail al-Arim berarti " sebuah bencana
banjir yang terjadi setelah runtuhnya sebuah bendungan." " Kami ganti
kedua kebun-kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang
berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. (QS Saba 16) . Setelah
runtuhnya dinding bendungan , seluruh negeri digenangi oleh banjir . Saluran
yang telah digali oleh kaum Saba dan juga dinding yang dibangun dengan
mendirikan penghalang/perinrang antar gunung-gunung dihancurkan dan system
pengairanpun hancur berantakan.Sebagi hasilnya, daerah yang semula berupa kebun
yang subur berubah menjadi sebuah hutan. Tidak ada lagi buah yang tersisa
kecuali buah seperti cheri dari tunggul pepohon kecil.
Setelah bencana banjir Arim, daerah tersebut mulai berubah
menjadi padang pasir dan kaum Saba kehilangan sumber pendapaan mereka yang
paling penting dengan menghilangnya lahan pertanian mereka. Kaum yang tidak
mengindahkan seruan Allah untuk beriman kepda-Nya dan bersyukur kepada-Nya,
akhirnya diazab dengan sebuah bencana seperti ini. Setelah penghancuran yang
disebabkan oleh banjir, kaum Saba mulai terpecah-belah. Kaum Saba mulai meninggalkan
rumah-rumah mereka dan berpindah ke Arabia Selatan, Makkah dan Syria .
Dikarenakan banjir ini terjadi setelah Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, peristiwa banjir Arim ini hanya disebutkan alam Al Qur'an.
Kota Ma'rib yang dulunya pernah dihuni oleh Kaum Saba, namun
sekarang hanyalah sebuah reruntuhan yang terpencil, tidaklah diragukan lagi
bahwa ini merupakan peringatan bagi mereka yang mengulang kesalahan seperti
yang dilakukan kaum Saba.
Al Qur'an menceritakan kepada kita bahwa Ratu Saba dan
kaumnya " menyembah matahari selain menyembah Allah' sebelum ia mengikuti
Sulaiman. Informasi yang didapat dari prasasti membenarkan kenyataan ini dan
menunjukkan bahwa mereka menyembah matahari dan rembulan dalam kuil-kuil
mereka, salah satunya tampak seperti gambar diatas. Dalam pilar/tugu nampak
prasasti yang ditulis dalam bahasa Saba.
Sumber :
meanrik sekali.....lengkap
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.