Laman

Senin, 13 Mei 2013

Hati Menemukan Perdamaian Dengan Mengingat Allah



Oleh : Erlyna Nour Arrofiqoh (10/300971/TK/36735)
Menurut penelitian oleh David B. Larson, dari American National Health Research Center, dan timnya, perbandingan antara orang yang religius dan non-religius  di Amerika telah memberikan hasil yang sangat mengejutkan. Misalnya, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang keyakinan agama sedikit atau tidak ada (non-religius), tingkat bunuh diri di antara mereka adalah 100% lebih rendah, mereka menderita tekanan darah tinggi jauh lebih rendah tingkatnya dengan rasio 7:1 diantara kalangan perokok.
Hal itu dilaporkan dalam satu studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Psychiatry di Medicine, sebuah sumber ilmiah yang penting dalam dunia kedokteran, bahwa orang yang tidak memiliki keyakinan agama (non-religius) menjadi lebih sering sakit dan memiliki masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian, mereka yang tidak beragama dua kali lebih mungkin untuk menderita penyakit lambung-usus dibandingkan orang yang percaya dengan agama, dan tingkat kematian dari penyakit pernafasan adalah 66 kali% lebih tinggi dari orang-orang percaya dengan agama.
Psikolog sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "efek psikologis." Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh terhadap kesehatan. Penjelasan ini mungkin memang masuk akal, tetapi kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh psikologis lainnya. Penelitian luas ke dalam hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Meskipun tidak percaya diri, Dr Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh positif pada kesehatan manusia daripada pengamatan terhadap hal lain. Benson menyimpulkan bahwa tidak ada keyakinan yang lebih damai seperti keyakinan kepada Allah.
Apa alasan untuk hubungan antara keyakinan, jiwa manusia dan tubuh? Kesimpulan yang dicapai oleh peneliti sekuler Benson adalah  tubuh dan pikiran manusia diatur untuk beriman kepada Allah.
Fakta ini,dalam dunia kedokteran perlahan-lahan mulai diterima, ini adalah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur'an surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi :

Artinya :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.[QS.Ar-Ra’d (13):28]
Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, secara psikologis dan fisik sehat adalah bahwa mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filosofi dan sistem yang bertentangan dengan penciptaan manusia selalu menyebabkan rasa sakit dan ketidakbahagiaan.
Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti Patrick Glynn mengatakan: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama dua puluh lima tahun terakhir telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah salah satu korelasi yang paling konsisten dengan keseluruhan kesehatan mental dan kebahagiaan.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar