Oleh : Erlyna Nour Arrofiqoh (10/300971/TK/36735)
Menurut
penelitian oleh David B. Larson, dari American National Health Research Center,
dan timnya, perbandingan antara orang yang religius dan non-religius di Amerika telah memberikan hasil yang sangat
mengejutkan. Misalnya, orang yang taat beragama
menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang keyakinan
agama sedikit atau tidak ada (non-religius), tingkat bunuh diri di antara
mereka adalah 100% lebih rendah, mereka menderita tekanan darah tinggi jauh
lebih rendah tingkatnya dengan rasio 7:1 diantara kalangan perokok.
Hal itu
dilaporkan dalam satu studi yang dipublikasikan dalam International
Journal of Psychiatry di Medicine, sebuah sumber
ilmiah yang penting dalam dunia kedokteran, bahwa orang yang tidak memiliki
keyakinan agama (non-religius) menjadi lebih sering sakit dan memiliki masa
hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian,
mereka yang tidak beragama dua kali lebih mungkin untuk menderita penyakit
lambung-usus dibandingkan orang yang percaya dengan agama, dan tingkat kematian
dari penyakit pernafasan adalah 66 kali% lebih tinggi dari orang-orang percaya
dengan agama.
Psikolog sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai
"efek psikologis." Ini berarti bahwa
keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh terhadap
kesehatan. Penjelasan ini mungkin memang masuk
akal, tetapi kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang diperiksa.
Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh
psikologis lainnya. Penelitian luas ke dalam
hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr
Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan
yang mencengangkan di bidang ini. Meskipun tidak
percaya diri, Dr Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada
Allah memiliki lebih banyak pengaruh positif pada kesehatan manusia daripada
pengamatan terhadap hal lain. Benson menyimpulkan
bahwa tidak ada keyakinan yang lebih damai seperti keyakinan kepada Allah.
Apa alasan untuk hubungan antara keyakinan, jiwa manusia dan
tubuh? Kesimpulan yang dicapai oleh peneliti
sekuler Benson adalah tubuh dan pikiran
manusia diatur untuk beriman kepada Allah.
Fakta ini,dalam
dunia kedokteran perlahan-lahan mulai diterima, ini adalah rahasia yang
dinyatakan dalam Al Qur'an surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi :
Artinya :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram.[QS.Ar-Ra’d (13):28]
Alasan
mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap
kepada-Nya, secara psikologis dan fisik sehat adalah bahwa mereka berperilaku
sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filosofi
dan sistem yang bertentangan dengan penciptaan manusia selalu menyebabkan rasa
sakit dan ketidakbahagiaan.
Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman
tentang kebenaran ini. Seperti Patrick Glynn
mengatakan: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama dua puluh lima
tahun terakhir telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah salah satu korelasi
yang paling konsisten dengan keseluruhan kesehatan mental dan kebahagiaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar